MY PREGNANCY SKINCARE ROUTINE

11/04/2017

Assalamu'alaikum para mamak~~ as you read on the title, Here I'm gonna talk about skincare- bukan make up loh... (anyway, ini adalah postingan yang saya ketik dengan sangat penuh perjuangan, dimana setiap 10 menit sekali saya harus break rebahan dulu karena sakit punggung ditambah 5 menit kemudian saya harus ke kamar mandi buat pipis, belum lagi harus ngusapin perut setiap si anaque bayik ini kerasa nendang-nendang caper ngajakin emaknya main 😂) Jadi biar ga berlama-lama langsung aja yaaaww..

Semenjak keguguran kehamilan pertama lalu karena diduga efek overdosis obat batuk (baca DISINI), saya memutuskan untuk stop konsumsi segala jenis obat-obatan non-vitamin, termasuk penggunaan produk skincare dan make up karena khawatir kurang aware (lagi) dalam penggunaan bahan kimia yang efeknya bisa mengganggu sistem reproduksi dan menghambat program kehamilan. Lagipula sebenernya sih saya juga bukan tipe ke-cewek-an yang ketergantungan banget rajin ngurus perawatan kesehatan maupun kecantikan apalagi jago soal dandanan, tapi jujur aja saya juga ga awam-awam banget sama problematika kulit, karena kalo kulit (terutama wajah, karena bagian tubuh yang lain masih bisa diabaikan saat ketutup hijab) udah mulai bermasalah saya pasti deh jadi rungsing-bete-parnoan. Pokoke kezel.

Dan dari sinilah dilema mamak-mamak pun dimulai...

Ah ya! By the way, Karena ngomongin tentang permasalahan kulit, buat yang udah biasa bersentuhan sama produk kecantikan (skincare ataupun make up) pasti faham betul beberapa hal yang bakal saya bahas di postingan kali ini, dan kalau ada yang kurang atau salah tentang pengetahuan yang saya bakal share dimari, mohon dimaapkeun aja lah. Ya namanya juga unexpert kak! wqwqwqwq 

Mengenal jenis kulit.
YAP! Pertama yang harus kita kenali adalah jenis dan sifat kulit masing-masing dari bagian tubuh kita, yang sudah pernah saya share juga DISINI. Gunanya agar kita menyesuaikan seberapa banyak keperluan kita akan kandungan minyak, kadar air- yang bermanfaat melembabkan elastisitas kulit, dan tingkat sensitifitas kulit, yang secara global mempengaruhi kenyamanan kulit kita. Karena usia, genetik, hormon, dan faktor lainnya (seperti menggunakan produk perawatan kulit yang kurang tepat, misalnya) bisa saja mengubah kondisi jenis kulit kita. Jadi sebaiknya sebelum membeli produk perawatan kulit tertentu, pastikan terlebih dahulu kita sudah mengetahui informasi bagi jenis kulit apa produk tersebut diperuntukkan.

Dikesempatan kehamilan kali ini, saya menyadari emang banyak banget perubahan yang terjadi karena hormon kehamilan yang berpengaruh sama kondisi kulit saya. Misalnya sebelum hamil, kulit wajah saya tergolong jenis kulit normal yang anteng walau ditimpa produk apapun, bahkan walau ga dipakein apa-apa sama sekali. Setelah hamil, sifat kulit saya justru berubah jadi cenderung kombinasi. Katanya sih, itu masih normal selayaknya bawaan hormon kehamilan pada umumnya.

Trimester awal, saya juga kena syndrome mabok ringan khususnya sama bau-bauan, termasuk aroma produk perawatan kulit kayak sabun, odol, cleanser, lotion, apalagi parfum. Jadi selama 3 bulanan lebih saya (dan suami) benar-benar menjauhkan segala cairan yang mengandung fragrance. Selama itu juga saya jadi jarang banget keramas (dan itu bikin rambut saya waktu itu jadi  kusut banget sampe ga bisa disisir karena menggumpal dan akhirnya harus saya potong), mandi juga seringnya cuma sama air doang karena jijik sama sabun, bahkan gosok gigi terpaksa 2 hari sekali karena setiap odolnya nyampe ke mulut langsung pengen muntah 😢 rasanya uweks banget deh.

Awalnya saya cuek aja, tapi lama-lama wajah saya malah mudah kusam, muncul bruntusan parah di area dahi, jerawat yang timbul tenggelam bergantian, iritasi berat kemerahan dibagian cuping hidung dan bawah bibir, serta pori-pori sekitar hidung dan pipi bawah mata semakin terlihat melebar bahkan menimbulkan komedo besar-besar yang (buat saya sih perubahannya) cukup seram. Itu baru di area wajah, belum lagi bagian-bagian tubuh yang "ikut melar" seperti dada, perut, dan panggul pun mulai gampang gatal-gatal, juga dibagian kaki yang memang kulit kaki (betis sampai telapak kaki) saya tipe hypersensitive-nya bertambah parah disertai ciri-ciri kulit kering, agak bersisik dan berkerut, mudah mengelupas dan sering muncul semacam kutu air gitu di sela-sela jari, warna kulitnya juga sekarang jadi terlihat merah gelap, disertai dengan bercak-bercak merah (yang biasanya keluar kalau siklus datang bulan saya terhambat atau pas alergi kumat) yang lama-lama membekas jadi noda hitam. 

Hadeh!

Belum cukup sampai disitu. Bukan cuma satu-dua orang terdekat, sampai yang cuma sepintas ketemu doang jadi menebak prediksi bahwa calon bayi saya ini bakal berjenis kelamin laki-laki cuma karena penampilan saya yang sekarang jadi kucel. Bahkan suami ikut komentar "kulit kamu sekarang kenapa?" yang bikin saya tambah ga nyaman. huhuhuhuhu. Akhirnya saya berinisiatif bakal mulai memperbaiki tampilan saya daripada baper mulu tiap ngaca. Hiks.

Saya pun jadi rajin browsing-browsing tentang masalah kulit khususnya selama fase kehamilan, dan banyak banget kebantu dengan informasi dari video-video Skincare 101-nya Kak Affi Assegaf, salah satu narasumber atau pakarnya skincare di Female Daily Network. Setelah menggali banyak info tentang perubahan jenis kulit ini, saya justru baru tahu bahwa ternyata engga semua produk perawatan kulit yang beredar di pasaran (baik itu yang produk drugstore mapun counter, dari kualitas brand lokal sampai yang sudah Internasional, bahkan yang DIY sekalipun) dapat digunakan oleh ibu hamil maupun menyusui. Seenggaknya ada lebih dari 20 ingredients caution yang perlu dicermati setiap para mamak sebelum memutuskan membeli atau meneruskan penggunaan produk perawatan kulit maupun kosmetik tertentu, karena walaupun hanya dipakai diarea kulit luar (bukan sesuatu yang dikonsumsi masuk keperut lewat asupan makanan) tapi setiap skincare maupun make up yang kita gunakan menempel dan meresap pada sirkulasi darah yang bisa sampai atau bahkan mempengaruhi tumbuh-kembang janin (Yah walaupun katanya sih presentase umumnya cukup kecil). Jadi ada baiknya jika bumil-busui lebih teliti membaca komposisi setiap produk dari skincare atau kosmetik yang biasa digunakan apakah sudah bebas dari kandungan salah satu atau beberapa bahan-bahan kimia berikut:

Hydroquinon, merupakan bahan berbahaya yang tidak baik digunakan saat menjalani program kehamilan maupun saat sedang mengandung. Bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker dan mengganggu perkembangan janin serta menyebabkan mutasi dan kerusakan DNA. Hydroquinon biasanya terdapat pada produk pemutih dan obat penghilang bekas luka, dan dipergunakan untuk pengeras kuku dan tidak diperbolehkan untuk kulit dan rambut karena dapat menyebabkan hyperpigmentasi terutama jika sering terpapar sinar matahari dan perubahannya tidak dapat dipulihkan kembali.

Salicylic Acid atau Asam Salisilat (Beta Hidroxy Acid / BHA), meliputi turunannya beta-Hydroxybutyric acid maupun beta-methylbutyrate carnitine, yang biasa ditemukan pada obat anti jerawat, anti-aging, cleanser, maupun lotion. Penggunaan Asam Salisilat sendiri sebenarnya tergolong aman dan diperbolehkan apabila tercantum dengan kadar dibawah 2% , namun jika digunakan dalam dosis yang tinggi dikhawatirkan dapat mengganggu perkembangan dan menyebabkan cacat janin.

Merkuri, biasanya terdapat pada sebagian produk pemutih. Ciri kosmetik yang mengandung bahan ini adalah segera setelah pemakaian berefek perubahan warna kulit menjadi kemerahan jika berada dibawah sinar matahari yang akhirnya dapat menyebabkan bintik-bintik hitam, alergi,dan juga kadang menimbulkan iritasi kulit pada awal pemakaian, serta kerusakan permanen pada susunan saraf otak, ginjal, dan gangguan perkembangan janin.

Rhodamin, biasanya terdapat pada make up yang berwarna mencolok. Bahan pewarna sintetis ini sebenarnya digunakan sebagai zat warna kertas, tekstil, atau tinta, dan sudah tidak diperbolehkan lagi digunakan sebagai bahan kosmetik karena umumnya telah diketahui jika digunakan dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan hati yang berbahaya bagi penggunanya terutama bagi ibu hamil maupun ibu menyusui.

Retinoid, vitamin A yang banyak terkandung dalam produk anti jerawat dan juga masker wajah. Generasi pertama Retinoid meliputi Retinol, Retinal & Alitretinoin. Generasi kedua Retinoids seperti Estretinate, dan Metabolite Acitretin. Sedangkan generasi ketiga meliputi Tazarotene, Bexarotane, dan Adapalene. Vitamin A lain yang juga kerap terdapat pada produk jerawat Nodular yang parah adalah Accutane. Interaksi dan indikasi efek samping dari bahan-bahan kimia ini dapat membahayakan kesehatan ibu hamil dan dapat menyebabkan cacat lahir yang mengancam janin.

Tretinoin Emollient Topycal atau Asam Retinoat / Retinoic Acid, bentuk vitamin A yang membantu meregenerasi kulit. Biasa digunakan untuk mengobati jerawat, menghaluskan kulit wajah yang kasar, mengurangi munculnya keriput halus dan perubahan warna kulit berbintik-bintik dengan mekanisme kerja pengelupasan kulit. Sebaiknya konsultasikan kepada dokter dulu sebelum mengkonsumsi obat maupun produk kosmetik berbahan kimia ini saat berencana hamil maupun sedang menjalani masa kehamilan.

Tazorac atau Tazarotene Topycal, zat turunan dari Retinoids ini dapat membahayakan janin dan menjadi penyebab cacat lahir, sehingga jangan pernah menggunakan kosmetik dengan kandungan bahan ini saat kehamilan.

Alcohol, merupakan fermentasi gula dari tanaman alami yang jika penggunaannya di kulit dapat mengakibatkan berbagai efek negatif, seperti membuat kulit menjadi kering, mengikis lapisan minyak alami kulit, membuka lapisan asam kulit, dan menyebabkan kulit menjadi rentan terkena bakteri, jamur, virus, zat-zat penyebab kanker kulit, dan juga toxin-racun dari lingkungan. Selain Alcohol alami, terdapat juga yang terbuat dari propylene atau turunan minyak bumi yang dapat menyebabkan munculnya bintik-bintik coklat dan tanda-tanda penuaan dini di kulit. Adapula Alcohol jenis aminomethyl propanol sebagai pengatur PH yang dikategorikan sedikit berbahaya.

Glycerine, senyawa penghasil kolagen ini terdapat 2 jenis yakni; berasal dari tanaman dan dari hewan. bisa juga alami dan bisa juga bersifat sintetis. Pastikan produk yang digunakan berasal dari jenis alami seperti tanaman, karena jika menggunakan glycerine yang berasal dari hewani atau bersifat sintetis dikhawatirkan dapat menyebabkan berbagai macam efek samping seperti iritasi, susah bernafas, dan kulit kesulitan meregenerasi sel secara alami.

Fragrance, atau ekstrak wewangian yang terkandung pada produk perawatan kulit dan kosmetik seringkali dapat mengiritasi kulit hingga menimbulkan alergi seperti sakit kepala, pusing, mual, dan masalah pernafasan. Adapun jika terdapat pengharum yang paling baik digunakan adalah yang bersal dari essential oil dan rempah-rempah alami.

Phtalates atau Ftalat, merupakan pengharum yang terdapat pada kosmetik maupun lotion. Varian lain dari Ftalat juga biasa digunakan untuk proses pembuatan plastik, sehingga berbahaya jika digunakan sebagai bahan kimia untuk perawatan kulit dan wajah. Ciri-ciri produk yang mengandung Ftalat adalah yang memiliki bau tajam menyengat.

Parabens, salah satu bahan kimia ini seringkali menjadi perdebatan karena 85-95% banyak digunakan untuk mengawetkan produk-produk perawatan kulit hingga makanan. Beberapa turunan Parabens (termasuk Methylparaben, Ethylparaben, Propylparaben, Butylparaben, Isobutylparaben, Isoprophylparaben, dan Benzylparaben) biasa digunakan untuk mengawetkan makanan dan kosmetik, fungisida, & bahan anti-bakteri karena bisa memperpanjang masa kadaluarsa. Senyawa ini sangat cepat diserap kulit dan saluran usus sehingga banyak kontroversi seputar penggunaannya dengan efek samping yang cukup berbahaya. Methylparaben  ini biasa digunakan dalam kosmetik seperti krim kulit dan deodorant. Beberapa peneliti bahkan menyimpulkan bahwa zat ini dapat beresiko mempercepat pertumbuhan sel tumor karena ditemukan utuh dalam jaringan kanker payudara. Bahan kimia ini dapat rusak oleh paparan sinar UVB matahari sehingga meningkatkan stres oksidatif atau kerusakan sel-sel kulit yang menjadi latar belakang sejumlah penyakit, termasuk memicu kanker. Bahkan obat tetes mata yang mengandung methylparaben, walau dalam komposisi kecil, dapat merusak lapisan mata serta kornea. Penggunaan Paraben pada saat hamil dikhawatirkan dapat mengakibatkan gangguan sistem reproduksi bayi.

Benzoil Peroxyde, bahan kosmetik yang berbahaya bagi kesehatan ibu hamil dan harus dihindari semasa kehamilan ini juga banyak terdapat pada produk anti jerawat.

Laureths / Dietanolamina, merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membuat busa pembersih namun banyak terdapat pada produk kosmetik pelembab. Zat ini digunakan sebagai anti-mikroba yang saat dikombinasikan dengan bahan kimia lain dapat merusak sistem kekebalan kulit dengan memisahkan lapisan pada jaringan kulit dan menyebabkan iritasi kulit  bahkan memenyimpan residu di jantung, hati, paru, dan otak. Adapun zat kimia lain yang sejenis DEA (cocamide DEA dan DEA lauramide) yakni MEA (monoetanolamida) dan TEA (trietanolamin).

Bitter Almond / Laetrile, konsumsi Almond pahit ini tidak dianjurkan pada ibu hamil atau menyusui karena dapat menyebabkan cacat janin sebenarnya belum terbukti, namun disarankan agar menghindari dosis maksimal dalam mengkonsumsi jenis ini untuk faktor keselamatan.

Regimex / Benzphetamine, stimulan yang mirip dengan Amfetamin, yakni zat penekan nafsu makan yang mempengaruhi sistem saraf pusat. Biasa digunakan bersama dengan diet dan olahraga ketat untuk mengobati obesitas atau kegemukan.Jangan menggunakan bahan kimia ini apabila sedang hamil karena dapat membahayakan kandungan atau menyebabkan cacat lahir.

Para Amino Benzoic Acid (PABA), harus dihindari pada masa kehamilan karena dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan hormon yang apabila digunakan oleh ibu hamil akan beresiko pada janin. Bahan kimia ini biasanya ditemukan pada tabir surya.

Talc, merupakan bahan yang ditemukan pada bedak bayi, deodorant, kosmetik, dan tabir surya. Meskipun bahan ini sering disebut tidak berbahaya, namun jika terkontaminasi oleh zat-zat tertentu, talc diyakini terkait dengan penyebab timbulnya kanker.

Isopropil Palmitat, meskipun zat kimia ini memberi banyak manfaat bagi kulit khususnya kulit kepala, namun juga harus ditimbang dengan potensi resiko efek sampingnya. Karena senyawa ini telah diketahui dapat memicu jerawat, komedo blackheads & whiteheads, dan penyumbatan pori-pori jika digunakan secara berlebihan. Tergantung seberapa banyak komposisi bahan ini terdapat pada suatu produk, kulit mungkin mengalami beberapa iritasi. Meskipun dianggap secara umum aman digunakan sebagai bahan kosmetik jika telah diencerkan, namun bahan kimia ini harus dihindari khususnya bagi yang memiliki kulit berminyak karena menyebabkan kelembaban berlebihan pada kulit dan rambut.

Alumunium atau Magnesium Alumunium Silicate, bahan dari metalik yang biasanya digunakan pada produk anti-perspirant dan antiseptic ini kerap dihubungkan dengan penyebab kanker payudara bahkan ditemukan berhubungan dengan penyakit Alzheimer sehingga beresiko juga berbahaya untuk jaringan saraf otak.

Disodium EDTA, adalah termasuk jenis toxin. Walaupun masih kurang banyak data yang menyebabkan mengapa senyawa ini termasuk berbahaya, namun disebutkan bahwa zat kinia ini mengakibatkan efek samping untuk lingkungan, juga pada manusia, terutama semua jenis masalah di saluran air tubuh kita. Bahan kimia ini sering dikaitkan dengan timbulnya alergi dan iritasi mata, kulit, paru-paru, efek reproduksi dan janin, serta kerusakan ginjal.

Butylated Hidroksianisol (BHA) dan Butylated Hidroksitoluena (BHT), keduanya terkait dengan Antioksidan Sintetik yang digunakan sebagai pengawet kosmetik lipstik dan pelembab maupun makanan. Keduanya dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit dan penggunaannya dinyatakan berbahaya bagi satwa. Eksposur jangka panjang dengan dosis tinggi BHT sendiri bisa menyerupai esterogen yang mempengaruhi reproduksi dan dapat mempengaruhi perkembangan tumor dalam kondisi tertentu; sedangkan penggunaan BHA telah dinyatakan bisa mengganggu fungsi hormon dan  dapat menyebabkan kanker.

Diantara bahan-bahan kimia tersebut, sebenarnya ga semuanya ada di level dangerous, biasanya yang seringkali disebut-sebut berbahaya dan harus dihindari oleh ibu hamil dan menyusui dalam produk perawatan kulit maupun kosmetik adalah Merkuri, BHA, Rhodamin, Hydroquinone, dan Retinol dan turunannya. Sementara untuk jenis lainnya adalah peringatan secara global sesuai dosis dan kadar dari masing-masing senyawa kimia tersebut agar tidak menimbulkan alergi atau efek samping berbahaya lainnya. Wallahu a'lam.

Selain itu, penggunaan beberapa jenis kosmetik dan perwarna yang sebaiknya dihindari dulu selama masa kehamilan, diantaranya:
🙅 Obat Jerawat
🙅 Krim Malam atau Krim Anti-Aging
🙅 Krim Pemutih
🙅 Parfum atau Deodoran
🙅 Cat Kuku dan Pewarna Rambut
🙅 Lipstik

Nah. Setelah saya mengetahui basic informations tersebut, saya pun mulai me-razia semua produk skincare maupun make up saya dari ujung kepala sampai ujung kaki. Hasilnya? dari sebagian kecil produk kosmetik yang saya punya ternyata mengandung beberapa bahan kimia yang tidak direkomendasikan bagi ibu hamil tapi kebanyakan memang kadarnya sudah disesuaikan sehingga (katanya) sudah aman bagi ibu hamil, cuma ya itu tadi ada masalah lain yaitu perubahan hormon yang mempengaruhi jenis kulit saya ditambah pulak dengan untolerant sama bau-bauan. Akhirnya saya mengeliminate banyak produk khususnya make-up karena khawatir ga kepake sampai expired, sembari berburu produk-produk skincare yang memang direkomendasikan buat ibu hamil dan menyusui (which means I need more money, honey! 😚) HA-HA

Untuk saat ini ada beberapa produk skincare yang (tetap) saya gunakan, kalau untuk make up sih saya putuskan untuk "libur" dulu, biar engga terlalu campur aduk efeknya ke kulit wajah yang sekarang hormonnya sering berubah-ubah.
Okay, let's now jump to the products that usually use to be my (head to toe) skincare routine. Check 'em out~


Senjata tempur di kamar mandi ala-ala bau kehijauan~
SUNSILK SHAMPOO RECHARGE HIJAB REFRESH with Extract Tin & Pearl (170 ml)
Water (Aqua), Sodium Laureth Sulfate, Dimethiconol, Cocamidopropyl Betaine, Sodium Chloride, Parfume, Carbomer, Citric Acid, Menthol, TEA-Dodecylbenzenesulfonate, Sodium Hydroxide, Guar Hydroxypropyltrimonium Chloride, TEA Sulfate, Mica, Sodium Benzoate, DMDM Hydantoin, Disodium EDTA, Phenoxyethanol, Cyclotetrasiloxane, Polyurethane Crosspolymer-2, Titanium Dioxide, Magnesium Nitrate, Urea, Acrylamidopropyltrimonium Chloride/Acrylamide Copolymer, Glycerin, Methylchloroisothiazolinone, Magnesium Chloride, Iodopropynyl Butylcarbamate, Methylsothiazolinone, Citrus Paradisi (Grapefruit) Fruit Extract, Ficus Carica (Fig) Fruit Extract, Sodium Sulfate, Acetic Acid, CI 19140, CI 42090

Yap. SUNSILK. Udah jadi sampo-nya orang Indonesia banget sejak jaman nenek-nenek masih perawan, dengan terobosan-terobosannya yang ga pernah ketinggalan jaman untuk jadi pembersih rambut yang masih diminati kita semua. Kenapa saya pilih Sunsilk? karena gampang dicari ada dimana-mana, harganya murce cuma 17 ribuan, teksturnya ringan dan cocok ga bikin rambut saya yang cenderung tipis ini tambah rontok (walaupun sampo ini ga bikin rambut kemerahan saya mereda), apalagi keluaran terbarunya ini bertema Hijab Refresh yang digadang-gadang ga bikin rambut lepek dan eungap walau pake jilbab, varian yang saya pake ini juga ada ekstrak buah Tin nya juga walaupun pas ditengok di list ingredients-nya sih ga murni cuma pake ekstrak buah Tin aja, tapi gapapa lah yang penting tetap dari namanya ada "bau-bau halal-nya" wkwkwk, korban iklan banget sih.
Dari komposisi diatas bisa diliat kalau ada bahan-bahan kimia yang saya warnai, karena termasuk dalam beberapa senyawa yang katanya kurang baik untuk dijadikan produk skincare. Tapi kalau kita baca ulang ya memang kegunaan dari bahan kimia tsb biasa dipakai untuk pembuatan busa pembersih jadi logis banget kalau tertera dalam produk sampo, itu kenapa si Sunsilk ini (bagi saya) tetap aman kok dipakai buat bumil.

VELVY GOAT MILK WITH GREEN TEA AND ALOE VERA SHOWER GEL (1000 ml)
Aqua, Sodium Laureth Sulfate, Palm Kernalamide DEA, Cocamidoprophyl Betaine, Polyquaternium-7, Sodium Chloride, Parfum, Glycol Stearate, Glycerin, Citric Acid, Tetrasodium EDTA, Aloe Barbadensis Leaf Extract, Goat Milk, Camellia Sinensis Leaf Extract, Methylchloroisothiazolinone, Methylsothiazilinone, Sodium Benzoate, Pottasium Sorbate, CI 19140, CI 42090.

Sabun milik perusahaan entah Malaysia atau Singapore ini sebenernya dibeli cuma karena iseng aja waktu itu liat di Watson dibandrol dengan harga normal non-diskon 70 ribuan dapat isi yang "lumayan" banyaknya. Wanginya waktu dipakai menyengat banget ala-ala lidah buaya dan teh gitu deh, sebenernya terlalu semerbak sih, sampe suami bilang kalo lagi sabunan rasanya mau mati  kekurung baunya dikamar mandi wkwkwk, tapi setelah dibilas sih ga bikin pusing lagi malah wanginya jadi soft awet banget dikulit. Yang jadi favorit adalah kelembabannya emang oke punya, busanya ga terlalu melimpah dan ga bikin keset kulit (which means deterjen-less),  kemasannya pump jadi higienis, dan bebas boros karena isinya banyak hahahahahaha 😋 Untuk ingredients, ya sama aja sebagaimana produk buat perlengkapan mandi sih, perlu bahan untuk busa, so far sih dari komposisi bahan tercantum (yang saya ngerti) itu masih termasuk aman untuk digunakan bumil maupun busui.

WARDAH SOFT BODY SCRUB with Olive (150 ml)
Aqua, Polyethylene, Cetyl Alcohol, Stearyl Alcohol, Glyceryl Stearate, Lanolin Anhydrous, Isopropyl Myristate, Lanolin Alcohol, Sodium Lauryl Sulfate, Olive (Olea Europaea) Oil, Fragrance, Methylparaben, Propylparaben, BHT.

Entah berapa banyak review yang bilang kebeli produk ini awalnya karena ketuker dengan kemasannya yang mengecoh mirip bahkan persis sama Wardah body butter dengan ukuran jar yang lebih besar tapi harganya cuma 40 ribuan. Tapi ternyata setelah dipakai lumayan juga, cukup melembabkan, ada efek lembut dikulit setelah dibilas, wangi dan scrubnya pun lembut banget. Untuk varian with Olive Oil, bahkan katanya bisa dipake untuk scrubbing muka, pernah nyoba sih sekali tapi kayaknya emang muka saya yang ga pernah cocok pake produk scrub, jadi ya malah jerawatan huhu.
Untuk ingredients, saya mau kasih info aja nih, buat para gadis-gadis maupun emak-emak yang parnoan anti-paraben sebaiknya jangan pakai produk Wardah apalagi selama hamil, karena walaupun ber-label halal, ternyata hampir semua produk Wardah No-free-paraben. Label halal disini menjamin bahwa produk tidak menggunakan komposisi hal-hal yang dilarang dalam agama (Islam), tapi bukan berarti produk-produk Wardah ga aman untuk bumil-busui, loh. Karena tetap aja sih semua komposisi didalamnya teruji BPOM yang artinya kadar bahan-bahan didalamnya sudah ditakar dengan dosis yang memang sesuai untuk digunakan sehari-hari.

WARDAH PURE OLIVE OIL (50 ml)
Olive (Olea Europaea) Oil, Fragrance, BHT.

Ini salah satu produk Wardah favorit saya, karena kemasannya lucu sukak parah! warnanya hijau lumut dengan desain simpel berbentuk corong yang bikin pas banget digenggaman, dan plusnya lagi adalah karena bisa dipakai multifungsi from head to toe! Seperti yang kita tau, minyak zaitun banyak banget fungsi alaminya buat kulit, bisa buat pelembab mata panda, facial oil juga, ngobatin kulit kering, pereda peradangan karena bisul maupun jerawat, bisa buat campuran masker, bahkan sekarang saya pake buat mencegah stretch mark di perut, bokong, dan dada selama hamil, selain itu masih banyak lagi kegunaan minyak zaitun yang bisa diaplikasikan untuk perawatan kulit. Saya beli produk ini waktu itu di Giant dengan harga 25 ribuan dapat kemasan yang kecil tapi awetnya berbulan-bulan. Sebaiknya pakai minyak zaitun hanya untuk spot treatment bukan buat dipakai sebagai ritual harian, karena kandungan minyak zaitun cukup "hangat" yang bisa bikin kulit agak item kalau dipakai terlalu sering ya...


Wardah Lightening Series #CleanserSquad
WARDAH LIGHTENING CREAMY FOAM (60 ml)
Aqua, Glycerinn, Myristic Acid, Butylene Glycol, Stearic Acid, Pottasium Hydroxide, Pottasium Cocoyl Glycinate  Lauric Acid, Gliceril Stearate, PEG-3 Distearate, Fragrance, Olive Oil PEG-7 Esters, Niacinamide, Phenoxyethanol, Polyquaternium-7, Panthenol, Fucus Vesiculosus Extract, Hydroxypropyl, Methylcellulose, Esthylhexylglycerin, Disodium EDTA, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract, Sodium Benzoate, Pottasium Sorbate, Vitis Vinifera (Grape), Seed Extract, Methylparaben, Propylparaben, Propylene Glycol, Pottasium Iodide.

Cleanser yang satu ini saya pakai setiap pagi, karena kalau ritual skincare pagi saya langsung cuci muka pas mandi tanpa double cleansing dulu, jadi saya cari sabun pembersih muka yang cukup deep-clean dan mampu mengangkat sebum (minyak) kulit khas bangun tidur makanya pilih yang jenis creamy foam. Teksturnya lembut, wanginya kalem, busanya melimpah tapi cukup padat, dan setelahnya cukup bikin kulit muka ringan, segar, dan terasa banget lebih bersih dan cerah. Kalau waktu jaman kuliah sih ini jadi penolong yang cukup efektif meyakinkan orang-orang bahwa saya ga skip mandi pas kesiangan masuk kelas pagi wkwkwk 😌 Sampai saat ini masih pakai morning cleanser ini tiap pagi karena emang cocok sama efek produknya, gampang nyarinya tiap keabisan, dan harganya juga affordable buat pemakaian rutin harian cuma sekitar 16 ribuan udah dapet muka bersih yang halalan thoyyiban gitu deh.

WARDAH LIGHTENING MILK CLEANSER (150 ml)






WARDAH LIGHTENING GENTLE WASH (60 ml)
Aqua, Ammonium Lauryl Sulfate, Sodium Laureth Sulfate, Sodium Lauroyl Sarcosinate,Glycerin, Cocamidoprpyl Betaine, PEG-3 Distrearate, Pottasium Laureth Phospate, Triethanolamine, Acrylates/C10-30 Alkyl Acrylate Crosspolymer, Citric Acid, Phenoxyethanol, Fragrance, Niacinamide, Sodium Chloride, Ethylhexylglycerin, Propylene Glycol, Glycyrrhiza Glabra (Licorice) Root Extract.

Kalau facial cleanser yang ini saya pakenya tiap malam, alasannya sih karena efeknya lebih halus bikin muka kayak kulit bayi jadi sayang aja kalau pakenya pas siang bolong kena polusi dan kontaminasi bau matahari hahahaha. Beda sama yang versi creamy foamnya, formula produk yang ini lebih lembut dari tekstur maupun aromanya, busanya pun minim banget, tapi waktu pembilasan harus lebih sabar dan telaten karena lebih licin. Setelahnya, lembabnya pun lebih terasa, semacam ada efek menenangkannya gitu, pokoknya bikin pengen usap-usap muka mulu deh. Produk ini kayaknya jadi satu-satunya cleanser Wardah dari Lightening Series yang bebas paraben. Makanya lumayan banyak jadi rekomendasi buat buk-ibuk yang lagi tekdung dan menyusui biar mukanya tetap bersih, cerah, dan ga kalah lembut dari kulit babynya. Psstt udah gitu harganya murah loh, cuma 16 ribuan! 😻

WARDAH LIGHTENING TONER (150 ml)





WARDAH NATURE DAILY ALOE HYDRAMILD MOIST CREAM with Olive Oil (40 ml)


NATURE REPUBLIC ALOE VERA SOOTHING GEL (300 ml)


SENSATIA BOTANICALS FACIAL C-SERUM For Normal Skin (60 ml)


SENSATIA BOTANICALS FACIAL HYDRATE For Normal Skin Type (20 ml)





PIGEON TEENS COMPACT POWDER White (20 g)

SKIN AQUA UV MOISTURE MILK (40 ml)

WARDAH INNOCENCE BODY LOTION (220 ml)

DOVE WHITENING ORIGINAL Spray (70 ml)

VASELINE REPAIRING JELLY(50 ml)

LANEIGE WATER BANK ESSENCE_EX & WATER SLEEPING MASK Trial Kit (10 ml & 15 ml)

You May Also Like

0 komentar