JANGAN SAMPAI TERLUPA
3/29/2013Banyak laki-laki memuji istrinya dihadapan orangtuanya (ibu), mungkin dengan tujuan ingin memperlihatkan hal-hal positif tentang wanita yang dicintainya kepada orangtuanya, tapi tahukah jika seorang ibu mempunyai rasa cemburu yang besar jika anak lelakinya lebih menunjukkan kecintaannya terhadap wanita lain (istri) yang telah dinikahinya ketimbang dirinya yang melahirkan, membesarkan, dan membagi seluruh kemampuan hidupnya untuk anaknya?
Namun
seorang anak laki-laki yang telah menikah juga TIDAK BOLEH mengeluhkan
permasalahannya dengan istrinya dihadapan ibunya.
Banyak
juga laki-laki yang tidak memuji istrinya dihadapan orangtuanya (ibu), namun
mengeluhkan kekurangan-kekurangan istrinya kepada orangtuanya. Tapi tahukah
bahwa hal tersebut dapat menyebabkan seorang ibu tidak respect dengan menantunya?
Seorang
laki-laki yang telah menikah SEHARUSNYA banyak menceritakan hal-hal yang baik
tentang ibunya dihadapan istri agar rasa hormat istri terhadap mertuanya
menjadi besar, namun tahukah bahwa seorang suami tidak boleh menyamakan dan
membandingkan sifat istri dan ibunya?
Hal
sederhana yang jarang sekali diperhatikan laki-laki, bahwa ia HARUS menjaga
perasaan kedua bidadari surganya. Yakni ibu yang telah melahirkannya, dan istri
yang telah melahirkan anak-anaknya. Ibu yang mengabdikan diri untuk menjaganya,
dan istri yang mengabdikan diri untuk menjadi makmumnya.
Banyak
laki-laki INGIN istri dan ibunya kompak, tapi dua perempuan yang mencintai
laki-laki yang sama tidak akan pernah bisa kompak secara alami jika tidak ada
campur tangan untuk merekatkan keduanya.
Banyak
laki-laki yang menganggap bahwa hubungan keduanya dapat disatukan jika kedua
SERING BERTEMU. Tapi tahukah bahwa jika dua perempuan yang merasa harus
di-prioritaskan dipersatukan bersama akan ada “kompetisi” diantaranya?
Banyak
laki-laki yang tidak tahu bahwa keduanya dapat membawanya ke NERAKA atau ke
SURGA. Seorang anak bergantung dari ridho ibunya untuk kemudahan hidupnya, dan
seorang suami bertanggung jawab atas prasangka dan perilaku istrinya. Semua
tergantung dari bagaimana cara seorang laki-laki menyatukan keduanya, dan itulah
yang akan menentukan neraka atau surga dalam rumah tangganya.
Ketika
ia akhil baligh, ia akan menanggung DIRINYA SENDIRI.
Ketika
ia menikah, ia akan menanggung ISTRI dan ANAK-ANAKNYA.
Ketika
orangtuanya telah memasuki masa tua hingga wafat, maka ia akan memenuhi
tanggung jawab terhadap ORANGTUANYA.
Karena
itulah laki-laki lebih banyak bertindak secara logika, karena ia dibentuk
menjadi pribadi yang dapat mempertimbangkan keputusan segala sesuatu dengan
kesadaran akan tanggung jawab yang besar.
Karena
itulah kenapa laki-laki harus dihormati sebagai PEMIMPIN. Karena hidupnya telah
ditakdirkan untuk menjadi penanggung jawab orang-orang sekitarnya.
Sedangkan
seorang perempuan dilahirkan dalam tiga kehidupan.
Pertama,
saat ia dilahirkan menjadi seorang anak yang WAJIB menjaga martabat orangtuanya.
Kedua,
saat ia dinikahi menjadi seorang istri yang WAJIB mengabdi kepada suaminya.
Ketiga,
saat ia diamanahi menjadi seorang ibu yang WAJIB mengayomi anak-anaknya.
Karena
itulah perempuan lebih bertindak dengan perasaan, karena ia dibentuk menjadi
pribadi yang menyayangi dan mencintai dengan ketulusan yang besar.
Karena
itulah kenapa perempuan ingin dihargai, karena ia adalah PEMULIA, yang pada
setiap langkahnya dapat menentukan kemuliaan orang-orang disekitarnya.
Keduanya
bisa saling melengkapi jika dapat saling memahami bersamaan :)
0 komentar